Conflict of Pragmatic Principles in the Arabic Conjunction “Wa”: A Corpus-Based Study

  • Abdul Wali Gadjah Mada University
    (ID)
  • Sulistyowati Gadjah Mada University
    (ID)
  • Ibtisam Gadjah Mada University
    (ID)

Abstrak

Konjungsi wa dalam bahasa Arab merupakan salah satu konjungsi koordinatif yang menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Namun konjungsi wa memiliki pembeda dari konjungsi lainnya karena memiliki faedah yang berbeda, yaitu memiliki makna berbeda menyesuaikan dengan gramatikalnya, sehingga terjadi konflik prinsip pragmatis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan linguistik korpus, yaitu analisis kolokasi (kata-kata yang muncul bersamaan) dan data konkordasi (kontekstual), data diperoleh dari korpus Sketch Engine bahasa Arab. Kemudian peneliti mencatat hal-hal penting mengenai fungsi konjungsi wa menurut pakar bahasa Arab terdahulu (klasik) yang tidak terdapat dalam bahasa Arab modern. konjungsi wa menjadi dua bagian yaitu: wa ‘amilah (wa yang tidak bisa berada dalam satu kata sendiri) dan wa ghairu ‘amilah (wa yang dapat berdiri sendiri). Dari 20 data teratas yang diambil dari korpus bahasa Arab Sketch Engine terdapat beberapa fungsi konjungsi wa dalam sebuah kalimat diantaranya: 14 sebagai konjungsi wa ‘athaf, 5 sebagai konjungsi wa isti’nafiyah/ibtidaiyah, dan 1 sebagai konjungsi wa hal. Dari keseluruhan data dapat disimpulkan bahwa mayoritas konjungsi wa berfungsi sebagai wa ‘athaf yaitu menghubungkan antara nomina dengan nomina atau verba dengan verba dan lain sebagainya

Referensi

Al-Ghalāyaini, M. (2017). Jāmi’ Ad-Durūs Al-’Arobiyyah. Bairut-Lebanon. Dār Al-Kutub Al-Ilmiyyah.

Al-Wasif, M. ’Ied. (1938). At-Tuhfatu as-Saniyah. Bairut-Lebanon. Al-Haramain.

Alwi, H., Lapoliwa, H., Sugiyono, Moeliono, A. M., & Sasangka, S. S. T. W. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia edisi keempat. Jakarta: Balai Pustaka.

Aoun, J., Benmamoun, E., & Sportiche, D. (1994). Agreement , Word Order , and Conjunction in Some Varieties of Arabic. Linguistic Inquiry, 25(2), 195–220.

Barakāt, I. (2007). An-Nahwu Al-’Arabi. Bairut-Lebanon. Dāru al-Nasri Lil-Jāmiāt.

Farid, E. K. 2016. “Sintaksis Bahasa Indonesia Dan Bahasa Arab (Studi Analisis Kontrastif Frasa, Klausa, Dan Kalimat)”. Jurnal Bahtsuna. Vol. 4 (1). Hlm. 1–23. https://lp3mzh.id/index.php/bahtsuna/article/view/70/68

Kridalaksana, H. 2009. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia (kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, L. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhammad, bin A. bin A. B. 2014. Al-Kawākib ad-Durriyah. Bairut-Lebanon. Dar Al-kutub Al-ilmiyyah.

Namaziandost, E., Nasri, M., & Keshmirshekan, M. H. (2019). Cohesive Conjunctions in Applied Linguistics Research Articles among Iranian and Non-Iranian Researchers: A Comparative Corpus-based Study. Journal of English Language Studies, 4(2), 101. https://doi.org/10.30870/jels.v4i2.5431

Nuha, U. (n.d.). حروف العطف وتدرجة التربية في سورة لقمان 12-19(دراسة نحوية).

Ramdiani, Y. 2014. “Sintaksis Bahasa Arab (Sebuah Kajian Deskriptif)”. El-Hikam, Jurnal Pendidikan Dan Kajian Keislaman. Vol. 7. Hlm. 112–114. https://core.ac.uk/reader/229127580

Robbani, A. S., & Zaini, H. (2022). Interferensi Bahasa Sasak terhadap Bahasa Arab Santri. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 5(2), 317–326. https://doi.org/10.30872/diglosia.v5i2.347

Salsabila, F., Yuliawati, S., & Darmayanti, N. (2023). Konstruksi preposisi “pada” dan kepada “dalam” ragam bahasa internet: kajian sintaksis berbasis korpus. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 6(3), 859–870. https://doi.org/10.30872/diglosia.v6i3.674

Séguin, M. (2021). Corpus based study of verbs explain and clarify as an example of assistance in pedagogical settings. 2(2020), 144–184. https://doi.org/10.2478/exell-2021-0003

Stefanowitsch, A. (2020). Corpus linguistics: A Guide to the methodology. In Textbook on Corpus Linguistics. http://langsci-press.org/catalog/book/000

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Taha, K. T., Jarrah, M. A., & Al-Jarrah, R. S. (2014). The Discoursal Arabic Coordinating Conjunction Wa (And). International Journal of Linguistics, 6(4), 172. https://doi.org/10.5296/ijl.v6i4.4547

Wali, A., Sulistyowati, Firmonasari, A., & Ibtisam. 2024. “Representation of Ethnic Symbol As An Emergency Status In The Movie “Tunanganku Mautku”: Semiotics Analysis”. Southeast Asian Language and Literature Studies (SALLS) Journal. Vol. 1 (1). Hlm. 75-85.

Wijayanti, A., & Firmonasari, A. (2023). Pemberitaan penganiayaan David Ozora pada media Kompas.com : analisis wacana berbasis korpus. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 6, 1125–1136.

Yagi, S. M., & Ali, M. Y. (2008). Arabic conjunction wa: A conflict in pragmatic principles. Poznan Studies in Contemporary Linguistics, 44(4), 617–627. https://doi.org/10.2478/v10010-008-0029-4

Yasin, D. M. (2018). Konjungsi Ekstratektual Dalam Teks Al-Mutawassimin. 7(1), 115–131.

Diterbitkan
2024-10-14
Abstrak viewed = 147 times