Legal Protection for Land Rights Holders Against Mapping (Plotting) Errors in Electronic Land Certificates
DOI:
https://doi.org/10.24252/al-risalah.vi.61619Keywords:
Land Law, legal certainty, electronic certificate, plotting error, legal protectionAbstract
The digital transformation of Indonesia’s land administration through electronic land certificates aims to improve transparency and legal certainty. However, spatial plotting errors remain a critical obstacle that undermines the certificates’ validity and public trust. This study examines the legal validity of electronic certificates containing plotting errors and the forms of legal protection available to rights holders within the framework of digital land governance. Using a normative juridical method with statutory, conceptual, and case approaches, the research reveals that such errors weaken the material legal force of certificates, as they no longer reflect actual land boundaries. The study’s novelty lies in its integration of digital accountability and administrative law principles, highlighting the state’s responsibility to ensure data accuracy and equitable protection in electronic land registration.
References
Sertifikat Tanah Elektronik Di Era Digital Sebagai Bukti Hak Kepemilikan Tanah.” Jurnal Komunitas Yustisia 7, no. 2 (2025): 121–29. https://doi.org/10.23887/jatayu.v7i2.94192.
Ali, Zainuddin. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2009.
Amirudin, dan Zainal J. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
Asriansyah, Muhammad Faniawan. “Pemetaan (Plotting) Sertipikat Tanah BMN Secara Digital Memberikan Kepastian Hukum Tanah BMN.” Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2022. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-sumut/baca-artikel/15659/Pemetaan-Plotting-Sertipikat-Tanah-BMN-Secara-Digital-Memberikan-Kepastian-Hukum-Tanah-BMN.html.
Damayanti, Retno. “Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Hak Milik Tanah Terhadap Kesalahan Plotting Pada Sertipikat Elektronik Dalam Perspektif Hukum Pertanahan di Era Digitalisasi.” Universitas Padjadjaran, 2025.
Ghaniyyu, Faris Faza, Yani Pujiwati, dan Betty Rubiati. “Jaminan Kepastian Hukum Konversi Sertipikat Menjadi Elektronik Serta Perlindungannya Sebagai Alat Pembuktian.” Jurnal Usm Law Review 5, no. 1 (2022): 172–87. https://doi.org/10.26623/julr.v5i1.4553.
Hadjon, Philipus. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Surabaya: Bina Ilmu, 1987
Harsono, Boedi. Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaanya. Jakarta: Djambatan, 2008.
Hidayah, Syarifaatul, Evi Hariyani, Lilis Mukarromah, Aprilia Niravita, dan M Adymas Hikal Fikri. “Tantangan dan Peluang Sertifikat Elektronik dalam Reformasi Pendaftaran Tanah di Era Digital.” Jurnal Ilmiah Nusantara (JINU) 1, no. 6 (2024): 186–99.
Huijbers, Theo. Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah. Yogyakarta: Kanisius, 1982.
Ibrahim, Johny. Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Cetakan ke. Malang: Bayumedia Publishing, 2008.
Iqbal, Fariz Muhammad. “Legal Analysis of the Protection and Legal Certainty of Electronic Land Certificates as an Instrument of Land Reform in Indonesia.” Krtha Bhayangkara 19, no. 1 (2025): 176–87.
Izzah, Annisa Noor El, dan Wasis Sugandha. “Penggunaan Tanda Tangan Elektronik Dalam Penyelenggaraan E-Government Guna Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Efisien.” Journal of Law, Society, and Islamic Civilization 9, no. 1 (2021): 1. https://doi.org/10.20961/jolsic.v9i1.52836.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2023 tentang Penerbitan Dokumen Elektronik dalam Kegiatan Pendaftaran Tanah, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional § (2023).
Kementerian ATR Kepala Badan Pertanahan. Pasal 41 Permen ATR/BPN Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Permen ATR/BPN Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (2021).
Kurniati, Nia. Hukum Agraria Sengketa Pertanahan Penyelesaiannya Melalui Arbitrase Dalam Teori Dan Praktik. Bandung: PT. Refika Aditama, 2016.
Kusumohamidjojo, Budiono. Ketertiban yang Adil Problematik Filsafat Hukum. Jakartra: Grasindo, 1999.
Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (1997).
———. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria (1960).
Prawira, I Gusti Bagus Yogya. “Tanggung Jawab PPAT Terhadap Akta Jual Beli Tanah.” Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan 4, no. 1 (2016): 65.
Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (1945).
Soekanto, Soerjono, dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.
Wardani, Kharisma Setya, dan Septi Indrawati. Panduan Praktis Konversi Tanah Letter C Menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM). Agam: Yayasan Tri Edukasi Ilmiah, 2025.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Retno Damayanti, Nia Kurniati, Betty Rubiati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.







