Peranan Visum Et Repertum Sebagai Alat Bukti Terhadap Tindak Pidana Penganiayaan Berat

Abstrak

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui kekuatn pembuktian visum et repertum dalam menentukan arah dakwaan oleh penuntut umum terhadap kasu penganiyaan berat dalam Putusan No.97/Pid.B/2019/PN Makassar dan mengetahui keduduukan visum et repertum sebagai alat bukti dalam tindak pidana penganiayaan berat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalh Pendekatann perundang-undangan dan kasus. Jenis Penelitian yang digunakan adalah kulitatif. Adapun sumber data meliputi data primer,berupa wawancara maupun observasi dan data sekunder berupa jurnal,buku maupun data d iinternet yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Visum et repertum adalah alat bukti otentik yang di buat dalam bentuk yang telah ditetapkan (surat) dan dibuat oleh dokter sebagai pejabat yang berwenaang. Dalam pembuatan dakwan pada kasus Putusan No.97/Pid.B/2019/PN Makassar visum et repertum juga mempunyai peranan yang cukup besar dalam membantu Penunut Umum untuk membuktikkan kebenaran unsur-unsur Pasal yang diangap d ilanggar oleh terdakwa. Kemudian, kedudukan visum et repertum dalam perkara tindak pidana penganiayaan adalah sebagai alat bukti surat sebagaimana diatur dalam Pasal 143 KUHAP. Meskipun tidak mutlak harus ada visum et repertum dalam pembuktian perkara pidana, akan tetapi untuk memperkuat keyakinan hakim, maka sebaiknya visum et repertum itu tetap harus ada, khususya tindak pidana yang objeknya adalah tubuh manusia.