Dari Sakralitas Alam ke Etika Ekologis: Integrasi Ekoteologi Islam dan Pasang ri Kajang Melalui Konsep Eko-Nirvana
Kata Kunci:
Eko-nirvana, ekoteologi Islam, kearifan lokal, krisis ekologi, pasang ri KajangAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji integrasi nilai ekoteologi Islam dan Pasang ri Kajang sebagai solusi atas krisis ekologi di era kontemporer, khususnya dalam konteks Kota Makassar yang mengalami deforestasi, pencemaran lingkungan, dan krisis air bersih. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka dan analisis deskriptif-kritis terhadap sumber-sumber keislaman dan kearifan lokal masyarakat adat Ammatoa Kajang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekoteologi Islam yang berlandaskan konsep khalifah, mizan, fasad, dan israf memiliki kesesuaian substansial dengan nilai Pasang ri Kajang, terutama prinsip kamase-masea yang menekankan kesederhanaan dan keharmonisan dengan alam. Integrasi kedua nilai tersebut menghasilkan paradigma etika ekologis yang menggabungkan dimensi spiritual dan kearifan lokal dalam memandang alam sebagai amanah yang harus dijaga. Temuan penelitian ini merumuskan konsep Eko-Nirvana sebagai model solusi yang menekankan spiritualitas ekologis, pengendalian diri dalam pemanfaatan sumber daya alam, dan tanggung jawab moral kolektif terhadap kelestarian lingkungan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi ekoteologi Islam dan Pasang ri Kajang efektif sebagai pendekatan alternatif dalam pembangunan kesadaran ekologis yang berkelanjutan di tengah krisis lingkungan modern.
Unduhan
Referensi
Al-Qurthubi, Imam. Al-Jami’ Li Ahkami Quran Wa Al-Mubayyan, n.d.
Ar-Raniry. “Scientia Sacra Seyyed Hossein Nasr Perspektif Filsafat Lingkungan.” Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 25(2) (2023): 169–186.
Badewi, Muhammad Hadis. “Etika Lingkungan Dalam Pasang Ri Kajang Pada Masyarakat Adat Kajang.” Citizenship: media publikasi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan 21 (2018): 66–75.
Baudrillard, Jean. “Simulacra and Simulation.” University of Michigan Press, 1994, originally published 1981. (1994).
Crew, Heidoh. “Death Toll Rises to 867 as Sumatra Floods and Landslides Intensify Scrutiny of Illegal Logging.” HEIDOH INDONESIA. Last modified 2025. https://heidoh.com/indonesia/death-toll-rises-to-867-as-sumatra-floods-and-landslides-intensify-scrutiny-of-illegal-logging.
Disnawati. “Penerapan Prinsip Hidup Kamase-Masea Masyarakat Adat Ammatoa Kajang, Bulukumba Sulsel Dalam Peneglolaan Szumber Daya Alam.” Sabda 8 (2013): 83–90.
F, Khalid. “Signs on the Earth: Islam, Modernity and the Climate Crisis.” Kube Publishing (n.d.).
Hakim, Lukman. “Tafsir Ekologis Surat Ar-Rum Ayat 41: Larangan Merusak Alam.” Nu Online.
Hamid, Abu. “Pasang Ri Kajang: Sistem Nilai Masyarakat Ammatoa.” Makassar: Pustaka Refleksi. (2005).
Hardiman, F. Budi. Heiddeger Dan Mistik Keseharian Hal 77, 2003.
Hesty Widiastuty, Khairil Anwar. “Ekoteologi Islam : Prinsip Konservasi Lingkungan Dalam Al-Qur’an Dan Hadits Serta Implikasi Kebijakannya.” Risalah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam 11 (2025): 465–475.
Katshir, Ibnu. Tafsir Al-Quran Al- Adzim, 1999.
Katsir, Ibnu. Tafsir AL-Quranul Adzim, 1994.
Latif, Muhaemin. Teologi Pembebasan Dalam Islam. Jakarta: Orbit Publishing, 2017.
Rahmat Fajri, Mecca Yumna, Primayanti. “Sumatra Flash Floods and Landslides Leave 914 Dead, BNPB Says.” ANTARA INDONESIA NEWS AGENCY. Last modified 2025. https://en.antaranews.com/news/395413/sumatra-flash-floods-and-landslides-leave-914-dead-bnpb-says.
White, Lynn. (1967). “The Historical Roots of Our Ecologic Crisis.” Science 155 (1967).
Yudhistira, Ajeng Ulfiana and. “‘Everything Destroyed’ as Indonesia’s Aceh Grapples with Disease after Floods.” Reuters. Last modified 2025. https://www.reuters.com/business/environment/everything-destroyed-indonesias-aceh-grapples-with-disease-after-floods-2025-12-07.
