Optimasi Ukuran Kulit Mangga pada Ekoenzim dengan Sumber Karbon Molase
Abstrak
Latar Belakang: Ekoenzim merupakan salah satu hasil proses fermentasi yang memiliki banyak manfaat dengan memanfaat sampah organik seperti kulit mangga. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik ekoenzim berbahan limbah kulit mangga dengan perbedaan ukuran kulit mangga yang akan difermentasi. Metode: Penelitian ini dilakukan tiga tahapan; fermentasi pembuatan ekoenzim, uji organoleptik, serta uji kuantitatif. Variasi ukuran kulit mangga yang digunakan mulai dari ukuran kecil (1x2 cm), ukuran sedang (2x4 cm), dan ukuran besar (4x8 cm). Uji organoleptik dilakukan kepada 10 panelis dengan parameter yang sudah ditentukan, uji ini mencakup uji aroma dan uji warna ekoenzim. Uji kuantitatif dilakukan dengan mengukur pH ekoenzim menggunakan pH meter. Seluruh pengujian dilakukan pada 3 perlakuan eco-enzyme yang berbeda dengan 3 kali pengulangan, eco-enzyme tersebut di panen pada hari ke-35. Hasil: Pada uji organoleptik didapatkan bahwa ekoenzim dengan ukuran kulit mangga terkecil (1x2 cm) memiliki nilai yang lebih tinggi dari segi aroma juga warna dibandingkan dengan ekoenzim dengan ukuran yang lebih besar. Sedangkan pada uji kuantitatif didapatkan pH ekoenzim dengan ukuran kulit 1x2 cm memiliki pH paling asam. Dalam pembuatan ekoenzim kali ini juga didapatkan jamur pitera yang bermanfaat bagi kulit. Kesimpulan: Ukuran kulit mangga yang digunakan pada mini riset ini didapatkan ekoenzim paling baik yaitu ukuran terkecil (1x2 cm) menghasilkan nilai pH paling asam, nilai aroma terbaik yaitu 2,6 dan nilai warna terbaik yaitu 2,7.
Referensi
Agrawal, A., Gautam, A., Rani, R., & Kumar, R. (2017). Valorization of Mango Peel: A Re-view. Food and Bioprocess Technology, 10(10), 1883-1899.
Amelia, H., Anwar, Y., & Puspita, R. (2016). Effect of Molasses Concentration on Biogas Produc-tion from Anaerobic Co-digestion of Palm Oil Mill Effluent and Cow Manure. Energy Procedia, 95, 198-204.
Arya, A., Kumar, P., Ali, M., & Garg, S. (2020). Enzy-matic and Antioxidant Potential of Mango Peel Waste Extracts: A Comparative Study. Journal of Food Science and Technology, 57(2), 502-512.
Fitrihidajati, H., Gaspersz, M.,M. (2022). Pemanfaa-tan Ekoenzim Berbahan Limbah Kulit Jeruk dan Kulit Nanas sebagai Agen Remediasi LAS Detergen. LenteraBio, 2022; Volume 11, Nomor 3: 503-513
Jannah, M., dkk (2021). Organoleptic Test of Eco-Enzyme Products from Vegetable and Fruit Waste. Volume 01 2021, hal 198-205. https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol1/29
Joshi, M., Pal, R., & Singh, A. (2018). Optimization of Fermentation Conditions for Production of Pectinase Enzyme from Mango Peel Waste by Aspergillus Niger. International Journal of Current Microbiology and Ap-plied Sciences, 7(11), 1756-1763
Pakki, T., dkk (2021). Pemanfaatan Eco-Enzyme Berbahan Dasar Sisa Bahan Organik Rumah Tangga Dalam Budidaya Tanaman Sayuran Di Pekarangan. Mataram.
Prabekti, Y. S., & Ahmadun. (2010). Eco-fermentor: alternatif desain wadah fermentasi eco-enzyme untuk mengoptimalkan produktivi-tas eco-enzyme. Bogor.
Prasad, N., Patel, P., Bhattacharya, S., & Singh, R. (2019). Bioactive Compounds, Antioxidant Activity and Health Benefits of Mango Peel: A Review. Food Chemistry, 272, 564-576.
Rasit, N., & Mohammad, F. S. (2018). Production and Characterization of Bio Catalytic En-zyme Produced From Fermentation of Fruit and Vegetable Wastes and Its Influence on Aquaculture Sludge. MATTER: International Journal of Science and Technology, 4(2), 12–26. https://doi.org/10.20319/mijst.2018.42.1226
Rosadi (2022). Membuat Eco-Enzyme dan Cara Pengolahannya. [daring]. Diakses dari: http://prcfindonesia.org/membuat-eco-enzyme-dan-cara-pengolahannya-2/
Suthar, H., Goyal, P., Mehta, S., & Srivastava, S. (2018). Potential Uses of Mango Waste: A Review. Journal of Food Science and Tech-nology, 55(2), 337-349.
Zhang, Y., Li, Z., Chen, Y., Zhao, L., Wang, M., Chen, Y., & Liu, G. (2014). Effects of Carbon Source Concentration and Feeding Patterns on the Production of PHB from Waste Water with Alcaligenes Eutrophus. Bioresource Tech-nology, 165, 277-282.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##Informasi Hak Cipta
KEBIJAKAN HIGIENE : JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN (AKSES TERBUKA)
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).