Hubungan Resistensi Antibiotik Pada Pasien Sepsis dan COVID-19 : Literatur Review

Penulis

  • Nur Rezky Rutami Amir Magister Farmasi Klinik, Universitas Airlangga
  • Anis Khoirun Sauma Mahasiswa Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
  • Kurnia Eryani Mahasiswa Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
  • peppy dwi endraswari Program Studi Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.24252/jfuinam.v12i1.42468

Abstrak

Pendahuluan: Penyakit COVID-19 yang disertai infeksi sekunder seperti sepsis harus segera ditangani dengan pemberian antibiotik yang sesuai dengan kondisi pasien untuk memulihkan hemodinamik pasien. Penggunaan antibiotik yang berlebihan, tidak tepat, dan tidak sesuai aturan pakai dapat menyebabkan resistensi antibiotik sehingga meningkatkan keparahan penyakit, terjadinya komplikasi, dan mortalitas.Tujuan Penelitian tinjauan pustaka ini bertujuan untuk mengetahui hubungan resistensi antibiotik yang diterapkan pada pasien sepsis dan COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan dengan metode literature review dengan menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan. Database yang digunakan dalam pencarian jurnal ini yaitu Google scholar, Science direct, MDPI, Elsevier, NCBI, Springer, Taylor and Francis, Oxford Academic, Higher Press, dengan berdasarkan criteria inklusi.Hasil: Dalam pengumpulan data, ke-5 jurnal disaring dan dianalisis lebih detail untuk dimasukkan ke dalam tabel PICO (Population, Intervention, Comparison, dan Outcome) kemudian diambil kesimpulan dari masing-masing jurnal. Pasien yang mengalami COVID-19 di ICU/HCU mungkin berisiko mengalami infeksi sekunder, terutama sepsis. Kondisi ini memerlukan penanganan segera dengan antibiotik yang tepat. Antibiotik yang digunakan secara empiris atau deeskalasi mungkin berisiko. Variasi penggunaan antibiotik menimbulkan risiko resistensi. Kesimpulan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa resistensi antibiotik terjadi pada pasien COVID-19 dan sepsis terjadi akibat penggunaan antibiotik yang tidak tepat, dan penggunaan antibiotik yang berlebihan. Adanya penyakit penyerta dan penyakit penyerta, selain lingkungan perawatan pasien yang intensif.

Unduhan

Diterbitkan

2024-08-06