Jurnal Kesehatan https://arsip-journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan <p>Jurnal Kesehatan is an academic journal that publishes medical and health scientific articles. We regularly publish the issues in <strong>June</strong> and <strong>December</strong>. <strong>The journal accepts research-based papers, literature/health research regarding pharmacy, nursing public science and midwifery.</strong> The Medical and Health Science Faculty, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, published this journal.</p> <p>&nbsp;</p> Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar en-US Jurnal Kesehatan 2086-2555 THE POTENTIAL OF SECANG WOOD DECOCTION AS AN ODOR CONTROL FOR DIABETIC FOOT ULCER https://arsip-journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/39658 <p>Ulkus kaki diabetik merupakan komplikasi serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita diabetes. Salah satu masalah yang sering terjadi pada ulkus kaki diabetik adalah bau yang tidak sedap. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi air rebusan kayu secang sebagai pengontrol bau pada ulkus kaki diabetik. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan desain pre-test post-test control group. Sampel penelitian terdiri dari 32 pasien dengan ulkus kaki diabetik yang telah diacak menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan mendapat pencucian luka dengan air rebusan kayu secang, sedangkan kelompok kontrol dicuci dengan cairan NaCl 0,9%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menujukkan penurunan yang signifikan dalam tingkat bau ulkus kaki. Dapat disimpulkan bahwa air rebusan kayu secang memiliki potensi sebagai pengontrol bau yang efektif pada ulkus kaki diabetik. Hal ini menujukkan kemungkinan penggunaan air rebusan kayu secang sebagai metode yang sederhana dan alami dalam mengatasi masalah bau pada ulkus kaki diabetik. Namun penelitian lebih lanjut pada populasi yang lebih besar diperlukan untuk mengevaluasi efek jangka panjang dan efektivitas yang lebih luas dari penggunaan air rebusan kayu secang sebagai cairan pencuci ulkus kaki diabetik.</p> Kurnia Harli Irfan ⁠⁠Nur Auliyah Febriani Siti Fatimah Azzahra ⁠⁠Ikram Bauk Aco Mursyid ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-27 2024-12-27 17 2 116 122 10.24252/kesehatan.v17i2.39658 ACE2 EXPRESSION OF HYPERTENSIVE RAT LUNGS GIVEN ACE-I, CCB, AND SWITCHING ACEI TO CCB https://arsip-journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/38444 <p>Background: Hypertension is the most common comorbid in COVID-19 and ACE2 as a receptor that will bind to the SARS-COV-2 virus, also plays a role in blood pressure regulation. The use of antihypertensive drugs such as ACE-I or CCB may affect ACE2 expression. The use of ACE-I during the pandemic reaped pros and cons which led to suggestions for replacing antihypertensive drug classes such as CCB. Objective: Determine the expression of ACE2 in rat lung tissue after induction of hypertension and continued with the administration of ACE-I (captopril) or CCB (amlodipine), and switching ACE-I to CCB. Method: Post control group design using 30 samples of Sprague dawley rats divided into 5 groups, namely non-hypertension, hypertension, hypertension + ACE-I, hypertension + CCB, and hypertension + ACE-I switching CCB. Induction of hypertension using L-NAME for 6 weeks and blood pressure measurement using non-invasive methods. Administration of antihypertensive drugs is given for 1 week. ACE2 expression was measured using Elabscience's® ELISA kit. Results: ACE2 expression in the nonhypertensive vs. hypertensive group found no significant difference. ACE2 expression in the hypertensive group with ACE-I vs CCB treatment was found to be higher in the CCB group (p = 0.042). ACE2 expression in the hypertensive group with treatment was higher than in the hypertensive group without treatment (p = 0.001). Discussion: ACE2 expression was higher in the group with ACE-I treatment by inhibiting the effects of angiotensin II, so ACE2 levels were increased as a compensatory mechanism. While CCB will increase Angiotensin I levels and decrease the ratio of Angiotensin (1-7) / Angiotensin I and decrease the ratio of ACE2 / ACE Conclusion: ACE2 expression increases in hypertensive lung tissue with treatment of ACE-I, CCB, and switching ACE-I to CCB.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Muthiah Abustani Aryadi Arsyad Irfan Idris Yulia Yusrini Djabir Irawaty Djaharuddin Hasim Kasim Amirah Febrianti Ismail ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-01-02 2025-01-02 17 2 123 132 10.24252/kesehatan.v17i2.38444 THE APPLICATION OF LEAN HOSPITAL IN ANALYZING THE WAITING TIME OF INPATIENT PATIENTS AT THE EMERGENCY ROOM OF UNHAS HOSPITAL https://arsip-journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/52031 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya waktu tunggu pasien rawat inap dengan pendekatan Lean Hospital di IGD RS UNHAS Makassar.</p> <p>Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan observasi real time pada 36 pasien dan wawancara mendalam pada staf di IGD. Interpretasi data secara deskriptif, penggambaran waktu tunggu menggunakan value stream mapping dan analisis masalah dengan fishbone.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tunggu pasien IGD selama 6 jam 6 menit. Kegiatan yang tidak bernilai tambah terjadi saat observasi pasien dengan dominasi waste of waiting, human talent, defect, overprocessing, motion, overproducing, dan transportation. Penghitungan sumber daya menunjukkan perlunya penambahan sumber daya manusia (petugas pendaftaran/ admisi).</p> Nur Surya Wirawan ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-27 2024-12-27 17 2 133 141 10.24252/kesehatan.v17i2.52031 STATUS KEBERSIHAN RONGGA MULUT DAN KEBUTUHAN PERAWATAN JARINGAN PERIODONTAL PADA LANSIA DI DAERAH PESISIR PUGER, KABUPATEN JEMBER https://arsip-journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/38943 <p><strong><em>Latar belakang: </em></strong><em>Penyakit periodontal merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering dialami oleh lansia. Penuaan mempengaruhi kemampuan lansia untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari termasuk membersihkan rongga mulut. Akumulasi kalkulus yang meningkat karena kebersihan rongga mulut buruk dapat menimbulkan kejadian penyakit periodontal yang berdampak pada kualitas hidup lansia.<strong> Tujuan Penelitian:</strong> mengkaji status kebersihan rongga mulut dan kebutuhan perawatan jaringan periodontal pada lansia di daerah Pesisir Puger, Kabupaten Jember.<strong> Metode Penelitian: </strong>Observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Subjek dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 192 orang, yang dibagi ke dalam 2 daerah pesisir yaitu 96 orang daerah Puger dan 96 orang daerah Payangan. Data diperoleh dengan pengambilan kuesioner dan pemeriksaan klinis berupa OHI-S dan CPITN.&nbsp; <strong>Hasil:</strong>. Mayoritas Lansia dalam penelitian ini memiliki status kebersihan rongga mulut buruk yaitu Pesisir Puger 96,88% dan Payangan sebesar 75,26%. Kondisi jaringan periodontal lansia Pesisir Puger mayoritas memiliki poket 4-5 mm (66,67%), sedangkan&nbsp; Payangan mayoritas memiliki kalkulus supragingiva dan subgingiva (69,07%). Kebutuhan perawatan periodontal mayoritas adalah instruksi kebersihan rongga mulut dan prosedur SRP dengan Pesisir Puger sebesar 96,88% dan Payangan 93,81%. <strong>Kesimpulan:</strong> Lansia di daerah Pesisir Puger dan Payangan, Kabupaten Jember mayoritas memiliki status kebersihan rongga&nbsp; mulut yang buruk dan membutuhkan perawatan jaringan periodontal berupa instruksi kebersihan rongga mulut dan prosedur Scaling and root planning</em></p> Maria Fransisca Utha Manta Fany Melok Aris Wahyukundari Peni Pudjiastuti Rendra C. Prasetya Happy Harmono Ari Tri Wanodyo Desi Sandra Sari ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-01-02 2025-01-02 17 2 142 153 10.24252/kesehatan.v17i2.38943 TERAPI KOMPLEMENTER UNTUK MENGURANGI NYERI DADA DAN KECEMASAN PADA PENYAKIT JANTUNG KORONER https://arsip-journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/35181 <p>Pendahuluan: Penyakit jantung koroner merupakan masalah kesehatan yang dapat menyerang kondisi fisik dan psikologis pasien. Nyeri dada dan kecemasan merupakan keluhan yang sering dirasakan oleh pasien penyakit jantung koroner. Penelitian ini bertujuan untuk mereview berbagai terapi komplementer yang dapat digunakan untuk mengurangi keluhan nyeri dada dan kecemasan pasien penyakit jantung koroner. Metode: Tinjauan literatur ditelusuri melalui empat database (Science direct, Pubmed, ProQuest dan Google Scholar) yang menggunakan bahasa inggris dan dipublikasikan dalam lima tahun terakhir. Kata kunci yang digunakan adalah komplementer, kecemasan, nyeri dada, penyakit jantung koroner, iskemia menggunakan boolean AND dan OR. Analisis review ini menggunakan pedoman prisma. Hasil: Hasil penelitian didapatkan 15 artikel terapi komplementer untuk mengurangi keluhan nyeri dada dan kecemasan pasien penyakit jantung koroner. Kesimpulan: terapi komplementer untuk mengurangi keluhan nyeri dada pasien penyakit jantung koroner yaitu pijat telapak kaki kiri, refleksiologi kaki, relaksasi Benson dan terapi dhikir. Terapi komplementer untuk mengurangi kecemasan pasien penyakit jantung koroner yaitu menggunakan aromaterapi, mendengarkan musik instrumental, mendengarkan lantunan Al-Quran, akupresur, refleksiologi tangan, refleksiologi kaki, relaksasi Benson, terapi doa dan dhikir.</p> Dadik Dwi Fata Suparda Ninuk Dian Kurniawati Andri Setiya Wahyudi ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-01-02 2025-01-02 17 2 154 168 10.24252/kesehatan.v17i2.35181 PELUANG PEMANFAATAN TERAPI LASER AKUPUNKTUR SEBAGAI ADJUVAN PEMBENTUKAN ANTIBODI TERHADAP PASIEN PASKA VAKSINASI VAKSIN SINOVAC https://arsip-journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/38837 <p>Vaksinasi seringkali sangat dibutuhkan masyarakat terutama pada kondisi pandemik, yaitu ketika dibutuhkan pembentukan antibodi secara cepat, sehingga izin vaskisn mempertimbangkan keputusan <em>Emergency</em>. Pembentukan antibodi vaksin tergantung adjuvant pula, yaitu zat yang ditambanhkan untuk menguatkan pembentukan antibodi. Adjuvan yang paling umum digunakan adalah garam aluminium namun tidak selamanya optimal. Pandangan adjuvant vaksin, dapat bergeser kemakna holistik bersifat bioenergetik dan homeostasis. Untuk tujuan tersebut, vaksin dapat dioptimalkan dengan bioenergetik laser 650nm yang diberikan pada titik akupunktur, menjadi sebuah adjuvant vaksin. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran manfaat laser akupunktur sebagai adjuvant vaksin yaitu untuk meningkatkan antibodi dan tatalaksana pemberian vaksin. Penelitian ini ingin membuktikan kenaikan titer antibodi RBD vaksin Sinovac yang pada awal prediksi diragukan pembentukan antibodinya. Metode penelitian ini adalah <em>Two group two posttest only design (</em>o<em>bservasional)</em> dengan kelompok kontrol, <em>purposive sampling</em> bekerjasama dengan Lakespra dan laboratorium, mulai awal Februari 2022 - akhir Maret 2022. Subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diberikan tatalaksana pemberian vaksin sesuai kelompoknya, kemudian diambil spesimen darah untuk pemeriksaan antibodi RBD. Data dievalusi untuk melihat kenaikan antibodi paska vaksin pertama dan vaksin kedua dibandingkan dengan kelompok kontrol.</p> Flora Eka Sari ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-01-02 2025-01-02 17 2 169 179 10.24252/kesehatan.v17i2.38837 GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN RONGGA MULUT DAN KESEHATAN JARINGAN PERIODONTAL PADA LANSIA DI WILAYAH PERKEBUNAN RENTENG (STUDI KASUS DI DESA MANGARAN, KECAMATAN AJUNG, KABUPATEN JEMBER) https://arsip-journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/35718 <p>Penyakit periodontal adalah infeksi pada jaringan pendukung gigi. Secara umum, penyakit periodontal terdiri dari gingivitis dan periodontitis. Penyebab utama dari penyakit ini adalah bakteri plak gigi. Penyakit ini dapat menyerang siapapun, termasuk lansia. Penyakit periodontal disebabkan oleh perubahan degeneratif dan akumulasi plak dalam jangka waktu yang lama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran status kebersihan mulut dan kesehatan jaringan periodontal pada lansia di wilayah Perkebunan Renteng (Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember). Metode penelitian observasional deskriptif secara <em>cross-sectional</em> pada lansia berusia ≥60 tahun yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 60-69 tahun dan ≥70 tahun berjumlah 90 orang. Pemeriksaan yang dilakukan adalah kebersihan rongga mulut menggunakan OHI-S dan kesehatan jaringan periodontal menggunakan CPITN yang disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kebersihan rongga mulut berdasarkan skor OHI-S didapatkan sebanyak 1 orang (1,1%) tergolong baik, 14 orang (15,6%) tergolong sedang, dan 75 orang (83,3%) tergolong buruk. Pada pemeriksaan status kesehatan jaringan periodontal berdasarkan skor CPITN didapatkan sebanyak 46 orang (51,1%) dengan skor 2, 40 orang (44,4%) dengan skor 3 dan 4 orang (4,5%) dengan skor 4. Tidak ada yang memiliki skor CPITN 0 dan 1. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu status kebersihan rongga mulut lansia di wilayah Perkebunan Renteng terbanyak tergolong buruk sebesar 83,3%. Sedangkan, status kesehatan jaringan periodontalnya paling banyak didapatkan adanya kalkulus supragingiva atau subgingiva sebesar 51,1%.</p> Sonya Cut Yumita Putri Peni Pujiastuti Depi Praharani ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-02-04 2025-02-04 17 2 180 189 10.24252/kesehatan.v17i2.35718 HUBUNGAN HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS BANJAREJO https://arsip-journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/39127 <p>Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang menimbulkan gangguan metabolisme, yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah di atas normal. Angka kejadian diabetes melitus tipe 2 termasuk dalam 10 besar tren penyakit di kota Madiun. Berdasarkan data Puskesmas Banjarejo, jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 pada lansia usia 60-74 tahun pada tahun 2022 sebanyak 58 kasus. Tujuan untuk menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Banjarejo. Metode penelitian dengan desain studi kasus kontrol. Populasi meliputi seluruh penderita diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Banjarejo. Sampel terdiri dari 78 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner dan wawancara. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan aktivitas fisik dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 (P value = 0,000; OR = 14,481; CI 95% = 3,823-54,858).</p> Nabilla Fitriq Lailattul Lutfiah Riska Ratnawati Pipid Ari Wibowo ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-02-04 2025-02-04 17 2 190 194 10.24252/kesehatan.v17i2.39127 KEMAMPUAN GEL EKSTRAK BIJI KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) DALAM MENURUNKAN TRAP PADA TIKUS MODEL PERIODONTITIS YANG DIINDUKSI KOMBINASI LPS P. gingivalis DAN WIRE NITI https://arsip-journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/39781 <p>Periodontitis merupakan penyakit inflamasi pada jaringan penyangga gigi. <em>P. gingivalis </em>sebagai etiologi utama dari periodontitis mempunyai faktor virulensi berupa lipopolisakarida (LPS). Penggunaan <em>wire </em>NiTi pada perawatan awal ortodontik dapat memperparah kondisi periodontitis. Biji kopi robusta mengandung senyawa aktif asam klorogenat, asam kafeat, asam ferulat, dan kafein sebagai antiinflamasi dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan gel ekstrak biji kopi robusta dalam menurunkan TRAP pada model tikus periodontitis yang diinduksi kombinasi LPS <em>P. gingivalis</em> dan <em>wire</em> NiTi. 28 tikus wistar jantan digolongkan dalam 7 kelompok terdiri dari tikus kontrol (K), tikus diinjeksi LPS (P1), tikus yang dipasang <em>wire</em> NiTi (P2), tikus kombinasi LPS dan <em>wire </em>NiTi (P3), tikus diinjeksi LPS dengan gel ekstrak biji kopi robusta 500 mg/ml (P4), tikus yang dipasang <em>wire </em>NiTi dengan gel ekstrak biji kopi robusta 500 mg/ml (P5), tikus kombinasi LPS dan <em>wire </em>NiTi dengan gel ekstrak biji kopi robusta 500 mg/ml (P6). Tikus didekaputasi, dan jaringan diwarnai dengan HE dan IHK. Penghitungan jumlah ekspresi TRAP di area tulang alveolar M1 kiri bawah. Data dianalisis dengan uji statistik dengan <em>Kruskal Wallis</em> dilanjutkan dengan <em>Mann-Whitney</em> (P&lt;0,05). Hasil ekspresi TRAP pada kelompok yang diinduksi kombinasi LPS <em>P. gingivalis</em> dan <em>wire </em>NiTi mengalami penurunan yang signifikan (p&lt;0,05). Gel ekstrak biji kopi robusta mampu menurunkan jumlah ekspresi TRAP pada tulang alveolar tikus model periodontitis yang diinduksi kombinasi LPS <em>P. gingivalis</em> dan <em>wire </em>NiTi.</p> Dessy Rachmawati Sari Setyaningsih Herniyati Tanzilal Azizir Rahmah ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-02-04 2025-02-04 17 2 195 206 10.24252/kesehatan.v17i2.39781 ANALISIS KESUKSESAN SISTEM INFORMASI SIBUBA DALAM PENCATATAN DAN PELAPORAN P4K KABUPATEN BONDOWOSO https://arsip-journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/39927 <p><em>The childbirth planning and complication prevention (P4K) program is one of the efforts to reduce MMR and IMR. One activities of P4K is to record and report on mothers and babies. In 2019, Bondowoso district published a maternal and infant recording and reporting application called SIBUBA. During its use, the SIBUBA application experienced errors when officers entered data but the data did not appear in the system. This study aims to analyze the factors related to the success of the SIBUBA information system in supporting the recording and reporting of the P4K program in Bondowoso district. This research is an analytic study with a cross sectional design. The research is conducted in 5 health center areas selected by cluster sampling with a total sample of 52 respondents. Data analysis is conducted with logistic regression test. The results showed that system quality (p = 1.182), information quality (p = 0.629), service quality (p = 0.551) have no effect on usage. System quality (p = 0.017), information quality (p = 0.003), service quality (p = 0.011) affect user satisfaction. The usage (p = 0.222) has no effect on net benefits. User satisfaction (p=0.001) affects net benefits.</em></p> Fara Vindiarta Ansori Abu Khoiri Christyana Sandra ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-02-04 2025-02-04 17 2 207 215 10.24252/kesehatan.v17i2.39927 HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEJADIAN DEPRESI POSTPARTUM https://arsip-journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/40798 <p><strong>Latar Belakang:</strong> Adanya permasalahan ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas II Kembaran membutuhkan&nbsp; dukungan terutama dari suami dan keadaan ekonomi yang belum mencukupi kebutuhan ibu.</p> <p><strong>Tujuan:</strong>&nbsp; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status ekonomi dan dukungan suami dengan kejadian depresi postpartum di Wilayah kerja Puskesmas II Kembaran.</p> <p><strong>Metode:</strong>&nbsp; Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling sebanyak 52 ibu postpartum &gt;2 minggu di wilayah kerja Puskesmas II Kembaran. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dianalisis secara bivariat melalui uji Chi Square.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil analisa univariat menunjukkan karakteristik ibu postpartum rata-rata berusia antara 20 sampai 35 tahun sebesar (94,2%) dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (42,3%) dan rata-rata ibu primipara (53,8%). Sebagian besar ibu postpartum berada pada status ekonomi rendah rata-rata (59,6%) dan status ekonomi tinggi rata-rata (40,4%), ibu postpartum yang mendapat dukungan suami rata-rata (59,6%) sedangkan yang tidak mendapat dukungan suami dengan rata-rata (40,4%), dan angka kejadian depresi postpartum ringan di Puskesmas II Kembaran sebesar (51,9%) dan (48,1%) responden tidak mengalami depresi postpartum. Berdasarkan hasil analisa bivariat menggunakan uji Chi Square menunjukkan terdapat hubungan status ekonomi dan dukungan suami dengan kejadian depresi postpartum di wilayah kerja Puskesmas II Kembaran dengan nilai P value sebesar 0,000.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Adanya hubungan status ekonomi dan dukungan suami dengan kejadian depresi postpartum di wilayah kerja Puskesmas II Kembaran. Oleh karena itu, status ekonomi dan dukungan suami sangat dibutuhkan untuk ibu masa postpartum.</p> Wulan Ratna Kusuma Khamidah Achyar ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-02-04 2025-02-04 17 2 216 226 10.24252/kesehatan.v17i2.40798 DUKUNGAN KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWATAN DIRI PASIEN ULKUS DIABETIK https://arsip-journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/41804 <p>Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan perawatan diri pasien ulkus diabetic. Deain peneltiian yaitu cross sectional study, sampale yaitu pasien ulkus diabetic yang menjalani perawatan luka di fasilitas pelayanan Kesehatan di Kota Poso sebanyak 53 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 responden (18,9%) yang mendapatkan dukungan keluarga tinggi 9 responden (17,0%) patuh menjalani perawatan diri dan 1 responden (1,9%) tidak patuh menjalani perawatan diri. Dari 43 responden (81,1%) yang mendapatkan dukungan keluarga rendah 5 responden (9,4%) patuh menjalani perawatan diri dan 38 responden (71,7%) tidak patuh menjalani perawatan diri. Hasil uji statistic dengan <em>Fisher’sexact test </em>diperoleh nilai <em>p value</em>=0,000, menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan perawatan diri pasien ulkus diabetic. Kesimpulan bahwa dukungan keluarga berhubungan dengan kepatuhan perawatan diri pasien ulkus diabetic , semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin tinggi pula tingkat kepatuhan perawatan diri pasien ulkus diabetic sehingga disarankan bagi perawat untuk mengedukasi keluarga agar memberi dukungan bagi pasien.</p> Dafrosia Darmi Manggasa Nirva Rantesigi ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-02-08 2025-02-08 17 2 227 234 10.24252/kesehatan.v17i2.41804