Model Linier Diperumum Untuk Memodelkan Durasi Curah Hujan Tinggi di Sulawesi SelatanSelatan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan durasi curah hujan tinggi di Sulawesi Selatan yang menjadi penyebab bencana hidrologi pada bulan Januari setiap tahunnya. Dalam penelitian ini, data iklim seperti curah hujan, kecepatan angin, kelembaban relatif, sinar matahari dan suhu udara di rekapitulasi dan di modelkan menggunakan model linier diperumum. Tujuannya adalah untuk memprediksi variabel-variabel yang relevan mempengaruhi peningkatan durasi hujan dengan intensitas tinggi di Sulawesi Selatan. Pada proses estimasi parameter, model linier diperumum ditambahkan komponen acak berupa efek acak spasial dan estimasi menggunakan pendekatan Bayesian. Hasil analisis menghasilkan variabel iklim apa saja yang relevan memodelkan peningkatan hari hujan tinggi pada bulan Januari, serta jarak pengaruh variabel yang relevan tersebut.
Referensi
[2] Nugroho, S. P. (2019, Januari). “Banjir Landa 53 Kecamatan di Sulawesi Selatan, 8 Tewas, 4 Hilang dan Ribuan Warga Mengungsi”. BNPB. Diakses dari https://bnpb.go.id/berita
[3] Haibin, L. 2008. “Spatial generalized linier mixed models of eletricpower hurricanes and ice storms”.Reability Engineering and System Safety: 875-890.
[4] Nelder, M. 1989. “Generalized Linier Models second Edition”, Chapman and Hall, United Stated of America.
[5] Santri, D, dkk. 2020.”Statistical Downscaling Regresi Kuantil LASSO dan Komponen Utama Untuk Pendugaan Curah Hujan Ekstrim”. Mathematics and Applications Journal Vol 2 No 1: 47-57.
[6] Lekdee, K, dkk. 2013. “Generalized Linier Mixed Models With Spatial Random Effect For Spatio-Temporal Data: An Application to Dengue Fever Mapping”. Journal of Mathematics and Statistics Vol 9 No 2: 137-143.
[7] Torabi, M. 2015. “Likeklihood Inference for Spatial Generalized Linier Mixed Models.” Comunications Statistics-Simulation and Computation: 1692-1701.
[8] Husain, A, dkk. 2023. “Pemodelan Data Angka Kematian Bayi Menggunakan Regresi Robust”. Jurnal Sains, Teknologi dan Komputer Vol 1 No 1: 1-7.
[9] Tiao, B. 1973. “Bayesian Inference In Statistical Analysis”. Philippinnes: Addidion-Weselye Publishin Company.
[10] Terenin, A, dkk. 2017. “A Noninformative Prior on a Space of Distribution Functions”. Entropy, 19: 1-12.
[11] Irwanti, K. I, dkk. 2012. “Pembangkitan Sampel Random Menggunakan Algoritma Metropolis Hastings”. Jurnal Gaussian Vol 1 No 1: 135-146.
[12] Spiegelhalter, D. J, dkk. 2002. “Bayesian Measures of Model Complexity and Fit”. Journal of the Royal Statistical Society, Vol 64 No 4: 583-616.
[13] Finley, A. S, dkk. 2015. “spBayes for large univariate and multivariate point-referenced spatio-temporal data models”. Journal of Statistical Software Vol 63: 1-28.
[14] Lee, J, dkk. 2001. “Statistical Analysis With Arcview GIS”, John Willley and Sons, Inc., United Stated of America
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##