Revitalisasi Rumah Tradisional Gamav Aha: Adaptasi Desain dan Sakralitas dalam Konteks Ritual Katolik di Kawasan Sinai, Papua Selatan

Penulis

  • Henry Soleman Raubaba Universitas Diponegoro Semarang
  • Suzanna Ratih Sari Universitas Diponegoro Semarang
  • Wijayanti Wijayanti Universitas Diponegoro Semarang
  • Agung Budi Sardjono Universitas Diponegoro Semarang

DOI:

https://doi.org/10.24252/nature.v12i1a9

Kata Kunci:

Revitalisasi Arsitektur Vernakular, Desain Adaptif, Ruang Sakral, Gamav Aha, Papua Selatan

Abstrak

Revitalisasi rumah tradisional Gamav Aha sebagai ruang sakral dalam praktik ritual Katolik menjadi isu utama dalam kehidupan budaya dan religius masyarakat Malind Anim di kawasan Sinai, Papua Selatan. Hilangnya Gamav Aha akibat modernisasi telah mengancam keberlanjutan warisan fisik sekaligus memengaruhi makna kolektif dan identitas budaya komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses revitalisasi Gamav Aha sebagai ruang sakral melalui adaptasi desain, transformasi fungsi, dan negosiasi makna dalam konteks ritual Katolik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dilaksanakan pada Juli 2024 di tiga kampung utama kawasan Sinai, yaitu Urumb, Waninggap Nanggo, dan Matara. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan tokoh adat, agama, dan masyarakat, serta dokumentasi visual ruang dan aktivitas ritual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revitalisasi Gamav Aha diwujudkan melalui inovasi desain fisik meliputi penyesuaian denah, struktur, material, dan orientasi ruang. Transformasi Gamav Aha dari hunian menjadi ruang sakral temporer yang sarat simbol budaya dan religius telah memperkuat identitas komunitas. Temuan ini menegaskan pentingnya strategi desain adaptif berbasis kearifan lokal untuk pelestarian arsitektur vernakular dan penguatan kohesi sosial masyarakat adat di era modern.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Ahlaro, Steven Ronald. (2019). Konsep Keallahan Malind Anim Serta Dampaknya Terhadap Upaya Penyebaran Ajaran Gereja Katolik di Wilayah Papua Selatan. Jurnal Jumpa Vol. VII, Edisi Khusus, Januari 2019.

Barrie, T. (2012). Sacred Space and The Mediating Roles of Architecture. European Review, 20(1), 79-94.

Bevans, S. B. (2002). Models of Contextual Theology. Maryknoll, NY: Orbis Books.

Blumer, H. (1969). Symbolic Interactionism: Perspective and Method. University of California Press.

Bokser, B. M. (1985). Approaching Sacred Space. Harvard Theological Review, 78(3-4), 279-299.

Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using Thematic Analysis in Psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77–101.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications.

Daeli, F. F., & Silitonga, S. (2023). Kajian Pola Ruang dan Liturgi Dalam Gereja Katolik. ALUR: Jurnal Arsitektur, 6(1), 57-63.

Fauziah, N. (2014). Karakteristik Arsitektur Tradisional Papua.

Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books.

Guest, G., Bunce, A., & Johnson, L. (2006). How many interviews are enough? An experiment with data saturation and variability. Field methods, 18(1), 59-82.

Kvale, S., & Brinkmann, S. (2015). InterViews: Learning the Craft of Qualitative Research Interviewing. Sage.

Lake, R. C., Dwisusanto, Y. B., Purbadi, Y. D., & Arinto, F. (2020). Fenomena The Sacred Public Space Berdasarkan Teori Lefebvre “The Production of Space” Studi Kasus: Ruang Publik Kota Larantuka Sebagai Citra Kota Reinha Rosari. ARCADE: jurnal Arsitektur, 4(2), 85-93.

Lefebvre, H. (1991). The Production of Space. Wiley Blackwell.

Lincoln, Y. S., & Guba, E. G. (1985). Naturalistic Inquiry. Sage.

Mazumdar, S., & Mazumdar, S. (2004). Religion and Place Attachment: A study of Sacred Places. Journal of environmental psychology, 24(3), 385-397.

Naing, N. (2019). Makna Ruang Sakral pada Tata Ruang Dalam Rumah Panggung Tradisional Bugis. Jurnal Permukiman, 14(2), 137-150.

Namsa, V. E., (2023). Peringatan HUT ke-118 Misi Katolik di Keuskupan Agung Merauke. https://www.odiyaiwuu.com/peringatan-katolik-keuskupan/

Ocalan, M. (2024). Postures of the Architectural Object Before and After Inter-Religious Conversion. Sacred transfigurations: Churches-Mosques. Argument, 16, 78-101.

Oliver, P. (2007). Built to meet needs: Cultural Issues in Vernacular Architecture. London: Routledge.

Pramestisari, N. A. S., Kebayatini, N. L. N., & Putra, K. A. D. (2023). Komodifikasi Nilai Kesakralan (Transformasi Fungsi Ruang Dalam Perspektif Heterotopia di Pura Dalem Ped). Politicos: Jurnal Politik Dan Pemerintahan, 3(1), 59-75.

Ramadhana, D., & Dharoko, A. (2018). Ruang Sakral Dan Profan Dalam Arsitektur Masjid Agung Demak, Jawa Tengah. INERSIA lnformasi dan Ekspose Hasil Riset Teknik Sipil dan Arsitektur, 14(1), 13-25.

Raubaba, H. S., & Prianto, E. (2024). Desain dan Orientasi Arah Hadap Rumah Tradisional Malind Anim dalam Konteks Perubahan Iklim. Nature: National Academic Journal of Architecture, 11(2), 208-227. https://doi.org/10.24252/nature.v11i2a7

Rose, G. (2022). Visual Methodologies: An Introduction to Researching with Visual Materials (4th ed.). Sage.

Schreiter, R. J. (1985). Constructing Local Theologies. Maryknoll, NY: Orbis Books.

Soemalyo, Y. (2001). Arsitektur Tradisional/Primitif, diktat mata kuliah Perkembangan Arsitektur 1. Makassar: Laboratorium Sejarah dan Perkembangan Arsitektur Jurusan Arsitektur. Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Soedhijanto, P., Elaine, G., Hillary, A., Amadeo, L., Hariyanti, A.D. (2023). The Climate Impact Towards Form Materials and Construction of Papua Vernacular Houses. Jurnal Lakar, Vol. 06 No. 02 p. 175-188. DOI: 10.30998/lja.v6i2.16615

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. 1-456

Thiessen, J., & McAlpine, B. (2013). Sacred Space: Function and Mission from a Sociological and Theological Perspective. International journal for the Study of the Christian Church, 13(2), 133-146.

Timbang, G., & Setiawan, A. (2019). Ruang Sakral Permukiman Tradisional Mamasa. Ruang: Jurnal Arsitektur, 13(2 September), 67-77.

Van Baal, Jan (1966). Dema. Description and Analysis of Marind-Anim Culture (South New Guinea). The Hague: Martinus Nijhoff.

Van Leeuwen, T., & Jewitt, C. (Eds.). (2000). The Handbook of Visual Analysis. Sage.

Wardani, S. (2006). Simbolisme Liturgi Ekaristi dalam Gereja Katolik: Sebuah Konsepsi dan Aplikasi. Journal of Liturgical Studies, 8(2), 34–48.

Yin, R. K. (2018). Case Study Research: Design and Methods (6th ed). Thousand Oaks. CA: SAGE.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-30

Cara Mengutip

Raubaba, H. S., Sari, S. R., Wijayanti , W., & Sardjono, A. B. (2025). Revitalisasi Rumah Tradisional Gamav Aha: Adaptasi Desain dan Sakralitas dalam Konteks Ritual Katolik di Kawasan Sinai, Papua Selatan. Nature : National Academic Journal of Architecture, 12(1), 121–136. https://doi.org/10.24252/nature.v12i1a9

Terbitan

Bagian

Artikel