ANALISIS KOMPARATIF PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM SYAFI’I TENTANG KEDUDUKAN KHULU’ SEBAGAI TALAK

Penulis

  • Fauzaan Fadhurrohman Zaenal Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • Andi Muhammad Akmal Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • Muh. Jamal Jamil Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • Andi Haerur Rijal Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Teminabuan Sorong Selatan

DOI:

https://doi.org/10.24252/qadauna.v6i3.57588

Kata Kunci:

Khulu’, Talak, Fasakh, Hukum Perkawinan Islam

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapat Imam Malik dan Imam Syafi’i mengenai kedudukan khulu’ dalam hukum perkawinan Islam, khususnya apakah khulu’ dikategorikan sebagai talak atau fasakh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan (library research), yang berfokus pada analisis normatif-doktrinal terhadap sumber primer, yaitu al-Muwaththa’ dan al-Mudawanah al-Kubra karya Imam Malik, serta literatur utama mazhab Syafi’i. Data sekunder diperoleh dari literatur lain yang relevan dengan topik ini. Analisis dilakukan secara deskriptif-komparatif untuk memahami dasar argumentasi kedua imam serta implikasinya dalam konteks kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Imam Malik memandang khulu’ sebagai talak dengan akibat hukum berupa pengurangan jumlah talak dan memberikan hak rujuk kepada suami selama masa iddah. Sebaliknya, Imam Syafi’i mengkategorikan khulu’ sebagai fasakh, sehingga memutuskan ikatan perkawinan tanpa hak rujuk bagi suami. Mendukung argumen Imam Malik, bahwa meskipun berdasar inisiatif istri dengan imbalan (iwadh), redaksi khulu' tetap merupakan hak suami, sehingga lebih tepat dikategorikan sebagai talak, bukan fasakh. Jika kedudukannya sebagai fasakh, maka khulu’ akan menjadi mekanisme pemutusan ikatan perkawinan yang memberikan kekuatan utama kepada suami, dan bukan berasal dari keinginan istri. Secara umum, kajian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan pemahaman fiqh kontemporer terkait mekanisme pemutusan perkawinan berbasis khulu’.

Referensi

Al-Qur’an dan Terjemah Dilengkapi dengan Kajian Ushul Fiqh. Kementerian Agama RI. Bandung: Sygma, 2021.

A. Sirry, Mun’im. Sejarah Fiqih Islam: Sebuah Pengantar. Surabaya: Risalah Gusti, 2009.

Abi Ishaq Ibrahim bin ‘Ali bin Yusuf. al-Muhazab fi Fiqhi al-Imam as-Syafi’i. Beirut, Lebanon: Daarul Kutub al-‘Alamiyah, Juz. II.

Abidin, Slamet dan Aminuddin. Fiqih Munakahat. Jilid I; Bandung: CV Pustaka Setia, 1999.

Abu Daud, Sulaiman bin al-‘Asy‘as bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin ‘Amr al-Azadi al-Sijistani, Sunan Abi Daud. Juz II, Cet. I; Bairut: al-Maktabah al-‘Asriyah, t.th.

Abu Zahra, M. Ushul Fiqih. Cet. 2; Jakarta: Pustaka Firdaus, 2010.

Abu Zahrah, Muhammad. Tarikh al Madzahib al Islamiyyah. Juz II, Mesir: Dar al Fikr al „Arabi, t. th.

Ali Hasan, M. Perbandingan Madzhab. Cet. 4; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

Al-Imam Abdillah Malik ibn Anas ibn Malik ibn Abi Amir al-Asbahi, al-Muwatta' Malik. Mesir: Tijariyah Kubra, tth.

al-Jazirî, Abdurrrahmân. Kitab al-Fiqh ‘alâ al-Mazâhib al-Arba’ah. Juz. IV, Beirut: Dâr al-Fikr, 1972.

Ash Shiddieqi, Hasbi. Pengantar Hukum Islam. Cet. 2; Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2010.

Asy Syurbasi, Ahmad. Sejarah dan Biografi Empat Imam Mazhab. Jakarta: Amzah, 2010.

Bisri, Adib dkk., Tarjamah Muwaththa’ al Imam Malik r.a., Semarang: al Syifa’, 1992.

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam. Jilid 3; Jakarta: PT.Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994).

Effendi, Satria. Ushul Fiqh. Edisi-1; Cetakan-1; Jakarta: Kencana, 2005.

Hakim, Rahmat. Hukum Perkawinan Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2000.

Hasbi Ash-Shiddieqy, M. Tafsir Al-Qur’an Madjied “an-Nur”. Jakarta: Bulan Bintang, Juz. IV.

Jawad Mugniyah, Muhammad. Fiqih Lima Mazhab Terj. Afif Muhammad. Jakarta: Basrie Press, Cet. I, 1994.

Kadir Muhammad, Abdul. Hukum dan Penelitian Hukum. cet. 1; Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2004.

Kementerian Agama Republik Indonesia. Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung: Sygma, 2021.

Majid Asy-Syarafi, Abdul,. Ijtihad Kolektif. Cet. 1, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2002.

Mu’allim Yusdani, Amir. Ijtihad dan Legislasi Muslim Kontemporer. Yogyakarta: UII Press, 2004.

Musbikin, Imam. Qawa’id al-Fiqhiyyah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. I.

Quraish Shihab, M. Tafsir Al-Misbah. Tanggerang: Lentera Hati Ciputat Tangerang, Cet. IV, 2005.

Rahman, Abdur. Syari’ah Kodifikasi Hukum Islam. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Rahman, Fatchur. Ikhtisar Mushthalahul Hadits. Bandung: al Ma’arif, 2005.

Rosyada, Dede. Kaidah-Kaidah Hukum Islam (Ilmu Ushul Fiqh). Cet. ke-7; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005).

Rusyd, Ibnu. Bidâyah al Mujtahid Wa Nihâyah al Muqtasid. Juz. II; Beirut: Dâr Al-Jiil, 2010.

Sabiq, Sayyid. Fiqh al-Sunnah. Juz. II; Kairo: Maktabah Dâr al-Turas, 2000.

Said, Fuad. Perceraian Menurut Hukum Islam. Jakarta: Pustaka al-Husna, 1994.

Soemiyati. Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Cet. I; Yogyakarta: Liberty, 1982.

Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia. Jakarta: Prenada Media, 2006.

Syaukani, Imam. Rekonstruksi Epistemologi Hukum Islam Indonesia dan Relevansinya Bagi Pembangunan Hukum Nasional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Usman, Rachmadi. Aspek-Aspek Hukum Perorangan dan Kekeluargan Di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2006.

Wahab Khallaf, Abdul. Kaidah-Kaidah Hukum Islam (Ilmu Ushul Fiqh). Cet. ke-7; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Wahhab Khallaf, Abdul. Ilmu Ushul Fiqih. Cet. 2; Semarang: Dina Utama, 2010.

Yunus, Mahmud. Hukum Perkawinan dalam Islam. Jakarta: PT Hidayakarya Agung, 1990.

Al-Imam Abu Abdir Rahman Ahmad ibn Syu’aib ibn Ali ibn Sinan ibn Bahr an-Nasa’i, hadis No. 1210 dalam CD program Mausu'ah Hadis al-Syarif, 1991-1997, VCR II, Global Islamic Software Company).

Republik Indonesia Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

Republik Indonesia. Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: Trinty Optima Media, 2021.

Unduhan

Diterbitkan

2025-08-27

Terbitan

Bagian

Artikel