ANALISIS SEISMISITAS SULAWESI BARAT BERDASARKAN DATA GEMPA 1967-2021
Abstrak
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat seismisitas dan tingkat kerapuhan batuan serta tingkat resiko bencana di wilayah Sulawesi Barat. Data gempa yang digunakan merupakan data sekunder pada tahun 1967-2021 yang diperoleh dari BMKG dan situs GFZ-POTSDAM dengan parameter pengolahan data yang terdiri dari titik koordinat, kedalaman, magnitudo, dan waktu kejadian. Untuk menentukan tingkat seismisitas dan kerapuhan batuan dianalisis menggunakan metode ftraktal dengan software Matlab-Zmap. Dari metode tersebut, diperoleh tingkat seismisitas dengan rentang nilai 0,33 sampai 2,86 dan kerapuhan batuannya berada pada rentang nilai 0,337 sampai 0,812. Daerah yang memiliki seismisitas tertinggi adalah wilayah III Mamasa dengan nilai 2,86 dan terendah adalah wilayah II Majene dengan nilai 0,33. Tingkat kerapuhan batuan tertinggi merupakan wilayah III Mamasa dengan nilai 0,812 dan terendah adalah wilayah II Majene dengan nilai 0,337. Wilayah yang memiliki tingkat resiko gempabumi tertinggi adalah Mamasa dan terendah adalah Polewali Mandar.