Identifikasi bencana tanah longsor menggunakan data citra dan InaRisk: Studi kasus Kecamatan Walenrang Barat, Luwu

Authors

  • Selvi Sewang Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • Muh. Said L Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • Kurniati Abidin Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • Amirin Kusmiran Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

DOI:

https://doi.org/10.24252/teknosains.v19i3.53932

Keywords:

ArcGIS, InaRISK, Logika fuzzy, Longsor, Mitigasi bencana

Abstract

Walenrang Barat dikategorikan sebagai wilayah rawan tanah longsor yang disebabkan oleh kondisi batuan dan lereng gunung yang tidak kompak serta mudah mengalami degradasi atau lebih mudah menyebabkan pergerakan tanah. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis potensi tanah longsor di lokasi penelitian dan untuk mengetahui luasan potensi tanah longsor menggunakan software ArcGis, metode logika fuzzy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah yang berisiko longsor berdasarkan analisis metode logika fuzzy yaitu tingkat kerawanan paling luas berada di Desa Ilan Batu sebesar 6127,16 ha (25,32%) dan Desa Ilan Batu Uru 5968,57 ha (24,67%), kelas sedang berada di Desa Lewandi sebesar 3569,92 ha (14,75%), Desa Lempe Pasang sebesar 3391,87 ha (14,02%) dan Desa Lempe sebesar 3148,63 ha (13,01%), sedangkan rendah pada Desa Lamasi Hulu sebesar 1989,89 ha (8,22%). Sedangkan jika dilihat dari metode InaRISK BNPB, bahwa Desa Ilan Batu sebesar 6184,74 ha (23,82%) dan Ilan Batu Uru 6014,95 ha (23,16%), tingkat sedang berada di Lempe Pasang 4885,85 ha (18,82%), Desa Lewandi sebesar 3636,57 ha (14,01%) dan Desa Lempe sebesar 3222,55 (12,41%), sedangkan tingkat rendah berada di Desa Lamasi Hulu sebesar 2021,25 ha (7,78%). Setiap data memiliki hasil persentase yang berbeda untuk tingkat risiko tanah longsor. Kecamatan Walenrang Barat termasuk daerah yang sedang terjadi tanah longsor dikarenakan wilayah tersebut memiliki kemiringan lereng yang tinggi serta curah hujan yang cukup tinggi dan jenis tanah yang peka terhadap bencana tanah longsor.

Published

2025-12-30

How to Cite

Sewang, S., Said L, M., Abidin, K., & Kusmiran, A. (2025). Identifikasi bencana tanah longsor menggunakan data citra dan InaRisk: Studi kasus Kecamatan Walenrang Barat, Luwu. Teknosains: Media Informasi Sains Dan Teknologi, 19(3), 326–341. https://doi.org/10.24252/teknosains.v19i3.53932

Most read articles by the same author(s)