Konsep Teritorial Arsitektur Perilaku Pada Desain Rest Area

Penulis

  • Asruni Asruni Jurusan Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar
  • MW Jurusan Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar
  • Mukhlishah Sam Jurusan Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar

DOI:

https://doi.org/10.24252/timpalaja.v5i2a10

Kata Kunci:

Arsitekur perilaku,Teritorial, Kabupaten Barru, Rest Area.

Abstrak

Pembangunan rest area sangat diperlukan untuk memberikan tempat istirahat yang nyaman bagi pengemudi ketika mengalami kelelahan dan penurunan daya tahan tubuh, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009. Penulisan ini bertujuan untuk memperoleh hasil perancangan rest area dengan pendekatan behavioral. Metode pembahasan diawali dengan pengumpulan data yang diolah melalui survei lapangan dengan mengumpulkan informasi data fisik/lokasi sesuai kebutuhan pendekatan konsep desain. Kemudian, fungsikan dan dekati serta kumpulkan studi preseden. Setelah metode pengumpulan data dilakukan studi literatur berupa pengumpulan data teoritis/standarisasi perkiraan data. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif, sintetik, dan eksploratif. Hasil penelitian diperoleh konsep desain teritorial pada rest dan dining area yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik pengunjung. Ide teritori diterapkan untuk berfungsi sebagai pembatas wilayah guna memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Dalam menggunakan konsep wilayah diperlukan tiga unsur pembentuk. Yaitu elemen tetap, dimana elemen tersebut tidak dapat digeser atau dipindahkan dengan mudah oleh penggunanya; elemen semi-tetap, dimana elemen-elemen tersebut bersifat semi-tetap dan dapat diputar atau dipindahkan sewaktu-waktu; dan unsur tidak tetap adalah unsur bebas yaitu ruang yang dihasilkan dari perubahan, unsur ini lebih berkaitan dengan manusia sebagai pengguna ruang, misalnya gerakan tubuh manusia.

Referensi

Ayu Intan Putri, N. K. (2019). Faktor-Faktor Pembentuk Teritorialitas Di Permukiman Kampung Jawakota Denpasar. Jurnal Sangkareang Mataram, 5(3), 32–40.
Brower, S. N. (1980). Territory in Urban Settings. Environment and Culture, 179–207. https://doi.org/10.1007/978-1-4899-0451-5_6
Burhanuddin, burhannudin. (2010). Karakteristik Teritorialitas Ruang. Jurnal Ruang, 2(1), 39–46. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/RUANG/article/view/709
Departemen Pekerjaan, U. (1999). Tata cara penentuan lokasi tempat istirahat di jalan bebas hambatan. 037.
Dewi Nur’aini, R., & Ikaputra, I. (2019). Teritorialitas Dalam Tinjauan Ilmu Arsitektur. INERSIA: LNformasi Dan Ekspose Hasil Riset Teknik SIpil Dan Arsitektur, 15(1), 12–22. https://doi.org/10.21831/inersia.v15i1.24860
Lukman, M. Y., Zaki, M., & H Rako, E. (2019). Perencanaan Rest Area Dengan Konsep Michi-No Eki Di Jalur Non-Tol (Studi Kasus: Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan). Losari : Jurnal Arsitektur Kota Dan Pemukiman, 67–76. https://doi.org/10.33096/losari.v4i2.73
Marlina, H., & Ariska, D. (2019). Arsitektur Perilaku. Jurnal Rumoh, Vol. 9(No. 18), 47–49.
Said, M. N., & Natalia, D. A. R. (2020). Perancangan Rest Area Tipe – A di Jalan Tol Ngawi – Kertosono. Seminar Ilmiah Arsitektur, 8686, 538–543.
Sativa, Setiawan, B., Wijono, D., & Adiyanti. (2017). Variasi Seting Fisik Ruang Interaksi Anak Di Kampung Padat Kota Yogyakarta. Variasi Seting Fisik Ruang Interaksi Anak Di Kampung Padat Kota Yogyakarta, 13(2), 167–177.
Yoyok Agustina, Ari Widyati Purwantiasning, & Lutfi Prayogi. (2018). Penerapan Konsep Arsitektur Perilaku Pada Penataan Kawasan Zona 4 Pekojan Kota Tua Jakarta. Jurnal Arsitektur PURWARUPA, 2(2), 83–92.

Unduhan

Diterbitkan

2023-12-13

Cara Mengutip

Asruni, A., Marwati, M., & Sam, M. . (2023). Konsep Teritorial Arsitektur Perilaku Pada Desain Rest Area. TIMPALAJA : Architecture Student Journals, 5(2), 170–179. https://doi.org/10.24252/timpalaja.v5i2a10

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

<< < 1 2 3 4 > >>