GAMBARAN KLINIS DAN PREVALENSI SALMONELLOSIS PADA AYAM RAS PETELUR DI DESA TANETE KEC. MARITENGGAE KABUPATEN SIDRAP
Abstrak
Salmonellosis atau yang dikenal sebagai penyakit pullorum adalah penyakit bakteri septikemik (Septicaemic bacterial diseases) yang umumnya terjadi pada ayam dan kalkun, disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Penyakit ini merupakan penyebab penularan penyakit secara vertikal dari induk ke anaknya. Vaksin yang diterapkan pada ternak unggas di lapangan saat ini masih belum efektif digunakan untuk penanggulangan penyakit ini. Salah satu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan Salmonella sp. adalah uji aglutinasi serum merupakan salah satu upaya deteksi dini mencari reaktor positif dalam suatu peternakan utamanya breeding. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai Juni 2016, pada peternakan ayam ras petelur di Desa Tanete Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasi dengan menggunakan desain cross sectional stud. Dari 72 peternakan yang kami kunjungi, seluruh peternakan tersebut menunjukkan tanda-tanda klinis pernah dan sedang terjangkit Salmonellosis. Hasil observasi menunjukkan tanda-tanda klinis berupa diare kapur dengan tingkat kejadian berulang pada layer, diare kapur pada dus DOC, dan penurunan produksi telur. Berdasarkan tanda-tanda klinis dan riwayat penyakit unggas yang dipelihara dari hasil wawancara dengan peternak, diketahui bahwa prevalensi Salmonellosis sebesar 76,39% yang berarti bahwa sebanyak 55 peternakan mulai dari periode starter hingga layer diindikasikan pernah terjangkit pullorum
##plugins.generic.usageStats.downloads##
(1) Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
(2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (mis., Mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya tersebut. publikasi awal dalam jurnal ini.
(3) Penulis harus menandatangani perjanjian transfer hak cipta ketika mereka telah menyetujui bukti akhir yang dikirim oleh Jurnal ilmu dan industri peternakan sebelum publikasi.