Penerapan Arsitektur Hijau dalam Desain Indoor Waterpark di Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.24252/timpalaja.v7i2a1Kata Kunci:
Indoor Waterpark, Green Architecture, Tourism.Abstrak
Meskipun banyak tempat wisata di Indonesia yang berkontribusi pada pertumbuhan devisa negara, taman bertema indoor, khususnya taman air indoor, masih belum dibuka di Makassar dan di seluruh Indonesia. Ini membatasi berbagai pilihan wisata dan peluang untuk meningkatkan ekonomi lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat konsep "indoor waterpark" sebagai destinasi baru di Makassar yang dapat menawarkan berbagai jenis hiburan dan mendorong pertumbuhan pariwisata kota. Metode yang digunakan meliputi penelitian literatur, analisis lokasi, dan penerapan prinsip arsitektur hijau untuk mengurangi penggunaan energi baru melalui sistem pengolahan dan pemanfaatan air bekas pakai. Hasil perancangan menunjukkan bahwa indoor waterpark berbasis arsitektur hijau layak diterapkan karena dapat meningkatkan pilihan wisata, membuat pengunjung lebih nyaman, dan meningkatkan ekonomi Makassar
Referensi
Asrial, D. (2015). Tugas Akhir Hotel dan Kondominium (Tugas Akhir). Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
Bauer, M., Mösle, P., & Schwarz, M. (2010). Green building: Guidebook for sustainable architecture. Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-642-00629-2
Deddy, E. (2009). Arsitektur hijau: Arsitektur ramah lingkungan. Jurnal Sabua, 1(1), 44–52.
Extrada, E. (2009). Taman Bertema Indoor di Kota Semarang (Skripsi). Universitas Diponegoro, Semarang.
Krisdianto, C. H. (2015). Merapi Water Park sebagai Wisata Air dan Flora di Sleman (Skripsi). Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Pemerintah Kota Makassar. (2019). RTRW Kota Makassar 2015–2034. Pemerintah Kota Makassar.
Neufert, E. (1936). Data arsitek jilid 1. Erlangga.
Neufert, E. (1992). Data arsitek jilid 2. Erlangga.
Priatman, J. (2002). Energy-efficient architecture: Paradigma dan manifestasi arsitektur hijau. Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur, 30(1), 1–10.
Semesta, P. K. G. (2019). Syarat air kolam renang sehat. (Dokumen teknis).
Sufah, F. F. (2015). Survey tingkat kelayakan wahana Waterboom Mulia Wisata di Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 11(1), 53–60.
Susetyo Andadari, T., Sudarwani, M. M., & Priyoga, I. (2017). Water park in Panjang Island Jepara: One stop tour in Panjang Island. Jurnal Arsitektura, 15(2), 89–98.
Tarebbang, I. Z. (2000). Struktur dan konstruksi bangunan bentang lebar. Universitas Hasanuddin.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Ahmad Uleng, Nursyam, Ratrianan said

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
By submitting your manuscript to our journal, you are following Copyright and License
















