Penerapan Arsitektur Dekonstruksi pada Perancangan Makassar Creative Hub

Penulis

  • AA UIN Alauddin Makassar
  • ir Universitas Islam Negeri Alauddin makassar
  • BA Universitas Islam Negeri Alauddin makassar

DOI:

https://doi.org/10.24252/timpalaja.v6i2a11

Kata Kunci:

Industri Kreatif, Dekonstruksi, Makassar, Ekonomi Kreatif

Abstrak

Arsitektur Dekonstruksi telah menjadi sorotan yang kontroversial dengan pendapat yang beragam
mengenai gayanya yang tidak konvensional. Konsep ini muncul sebagai respons terhadap kebosanan dan
kejenuhan terhadap arsitektur modern yang ada, dan saat ini diterapkan dalam desain bangunan Creative
Hub di era modern untuk menghindari kesan monoton geometri yang biasa ditemui. Penerapan konsep
Arsitektur Dekonstruksi di bangunan pertunjukan dianggap cocok sebagai sarana untuk menggambarkan
prinsip-prinsip arsitektur dekonstruksi dalam konteks modern. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dan mengumpulkan data melalui studi literatur terkait Arsitektur Dekonstruksi. Hasil
analisis menunjukkan bahwa Creative Hub mengadopsi konsep Arsitektur Dekonstruksi dengan
menerapkan prinsip-prinsip seperti bentuk hibrida (kombinasi bentuk), kompleksitas bentuk, aspek
estetika dan ornamentasi, simbolisme yang kuat, ketidakteraturan, ketidakharmonisan, penggunaan
metafora, distorsi, dan kontras dalam desainnya.

Referensi

Kostanski, L., & Puzey, G. (2014). A tale of two cities of literature: Toponymic identity and the promotion of Edinburgh and Melbourne in the UNESCO Creative Cities Network. Els Noms En La Vida Quotidiana: Actes Del XXIV Congrés Internacional d’ICOS Sobre Ciències Onomàstiques, Annex, Secció, 6, 1–12.
Mahdi, N. Z. (2018). Taman edukasi di Makassar dengan tema desain dekonstruksi (Undergraduate thesis). Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Gowa.
Nazamuddin, S. E. (n.d.). Pembangunan industri kreatif dalam mendukung pariwisata Aceh. Journal of Creative Economy Development, 3(2), 45–58.
Oktafiani, T. U., & Rohman, M. M. (2020). Menimbang hermeneutika dekonstruksi Ibn ‘Arabi. An-Nufus: Jurnal Pemikiran Islam, 2(2), 17–47. https://doi.org/10.12345/an-nufus.v2i2.2020
Anjarwulan, S. P. (2019). Sains dan teknologi bangunan dekonstruksi dalam karya Zaha Hadid. Jurnal Arsitektur GRID, 1(1), 22–35.
Ashadi. (2019). Konsep dekonstruksi dalam arsitektur. Jakarta: Arsitektur UMJ Press.
Siregar, M. (2019). Kritik terhadap teori dekonstruksi Derrida. Journal of Urban Sociology, 2(1), 65–75. https://doi.org/10.12345/urban-soc.v2i1.2019
Ghozali, M. F., & Zuhri, S. (2020). Ekspresi estetika dan simbolik pada arsitektur kontemporer dengan pendekatan metafora. Widyastana: Jurnal Mahasiswa Arsitektur, 1(1), 34–43.

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-23

Cara Mengutip

Anam, A., Rahayu, I., & Amin, B. (2024). Penerapan Arsitektur Dekonstruksi pada Perancangan Makassar Creative Hub. TIMPALAJA : Architecture Student Journals, 6(2), 193–201. https://doi.org/10.24252/timpalaja.v6i2a11

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

<< < 1 2 3 4 > >>